PEMASANGAN CVP
Posted on Februari 10, 2009 by nursecerdas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PEMASANGAN CVP
I. PENGERTIAN
Tekanan vena central (central venous pressure) adalah tekanan darah di AKa atau vena kava. Ini memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah, keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vaskular. Tekanan vena central dibedakan dari tekanan vena perifer, yang dapat merefleksikan hanya tekanan lokal.
II. LOKASI PEMANTAUANTekanan vena central (central venous pressure) adalah tekanan darah di AKa atau vena kava. Ini memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah, keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vaskular. Tekanan vena central dibedakan dari tekanan vena perifer, yang dapat merefleksikan hanya tekanan lokal.
- Vena Jugularis interna kanan atau kiri (lebih umum pada kanan)
- Vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada kanan
- Vena brakialis, yang mungkin tertekuk dan berkembang menjadi phlebitis
- Lumen proksimal kateter arteri pulmonalis, di atrium kanan atau tepat di atas vena kava superior
- Pengukuran tekanan vena sentral (CVP).
- Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium.
- Pengukuran oksigenasi vena sentral.
- Nutrisi parenteral dan pemberian cairan hipertonik atau cairan yang mengiritasi yang perlu pengenceran segera dalam sistem sirkulasi.
- Pemberian obat vasoaktif per drip (tetesan) dan obat inotropik.
- Sebagai jalan masuk vena bila semua tempat IV lainnya telah lemah.
Adapun komplikasi dari pemasangan kanulasi CVP antara lain :
- Nyeri dan inflamasi pada lokasi penusukan.
- Bekuan darah karena tertekuknya kateter.
- Perdarahan : ekimosis atau perdarahan besar bila jarum terlepas.
- Tromboplebitis (emboli thrombus,emboli udara, sepsis).
- Microshock.
- Disritmia jantung
Yang perlu dikaji pada pasien yang terpasang CVP adalah tanda-tanda komplikasi yang ditimbulkan oleh pemasangan alat.
- Keluhan nyeri, napas sesak, rasa tidak nyaman.
- Keluhan verbal adanya kelelahan atau kelemahan.
- Frekuensi napas, suara napas
- Tanda kemerahan / pus pada lokasi pemasangan.
- Adanya gumpalan darah / gelembung udara pada cateter
- Kesesuaian posisi jalur infus set
- Tanda-tanda vital, perfusi
- Tekanan CVP
- Intake dan out put
- ECG Monitor
1. Gangguan aktivitas berhubungan dengan pemasangan kateter vena central
Kriteria pengkajian focus :
- Kelemahan, kelelahan.
- Perubahan tanda vital, adanya disritmia.
- Dispnea.
- Pucat
- Berkeringat.
Pasien akan mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur, dibuktikan oleh menurunnya kelemahan dan kelelahan dan tanda vital DBN selama aktivitas.
VIII. INTERVENSI
- Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas.
- Catat respons kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat takikardi, disritmia, dispnea, berkeringat, pucat.
- Kaji presipitator/penyebab kelemahan contoh nyeri.
- Anjurkan latihan ROM aktif atau bila pasien tidak dapat memenuhinya lakukan ROM pasif setiap 6 jam.
- Jelaskan bahwa gangguan aktivitas adalah kondisi sementara yang diharuskan hanya selama waktu pemantauan sementara.
- Berikan bantuan dalam aktivitas perawatan diri sesuai indikasi.
- Rasionalisasi : Pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien tanpa mempengaruhi pemasangan CVP.
Anna Owen, 1997. Pemantauan Perawatan Kritis. EGC. Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall, 2000. Diagnosa Keperawatan .EGC. Jakarta.
Doenges M.E. at all, 1993. Rencana Asuhan Keperwatan. Edisi 3. EGC. Jakarta
Hudak & Gallo, 1997. Keperawatan Kritis Edisi VI Volume I. EGC. Jakarta.
hey
BalasHapuscieh,, narsis pak,, baru nemu blogmu wkwkwkwk
BalasHapusmakasi yaaa